Balikpapan, Penasatu.com – Pemasangan Road Barrier (Beton Pembatas Jalan) di kawasan pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat keluhan dari sejumlah pedagang.
Pasalnya, pemasangan beton pembatas dianggap menyulitkan kendaraan Distributor barang yang hendak melakukan pengantaran ke area toko.
“Saya tidak mengerti mas..maksudnya apa dipasangin pembatas jalan seperti itu. Kalau niatnya ingin membuat “Dua Jalur” ya saya maklum saja. Tapi ini kondisinya malah mempersempit jalan dan mobil yang biasa mengantar barang ke toko jadi agak susah,” ucap Rizal salah satu pedagang Sembako.
“Kalau mau dibuat dua jalur, seharusnya saat masuk dari luar pasar sudah dipasang beton pembatas, tapi kenapa di depan area pasar saja,” sambungnya kesal.
Menyikapi adanya keluhan pedagang, anggota Komisi II DPRD Balikpapan Capt. Hatta Umar saat diwawancarai awak media ini diruang kerjanya, Jum’at (27/1/2023) angkat bicara.
Dikatakannya, pemasangan beton pembatas jalan niatnya memang bagus, yakni untuk membagi arus lalu lintas di sepanjang jalan kawasan pasar Pandansari.
Hanya saja, pihak terkait harus juga bisa memperhatikan dampak yang bisa dirasakan pedagang terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan beton pembatas.
Hatta mengatakan, permasalahan pasar Pandansari bukan hanya soal arus lalu lintasnya, melainkan pedagang disana sudah semakin semrawut hingga memenuhi badan jalan yang seharusnya diperuntukan untuk kendaraan melintas.
“Seharusnya pedagang yang berjualan di sepanjang jalan harus ditertibkan, bukan memasangkan beton pembatas. Akhirnya hanya menambah sempit badan jalan, belum lagi ditambah kendaraan roda dua yang parkir,” ucapnya.
“Saya kira dinas terkait seperti Dinas Perdagangan harus menertibkan pedagang yang berjualan disepanjang jalan. Selanjutnya baru kemudian memikirkan seperti apa rekayasa lalu lintasnya disana,” pungkasnya.(*)
