Laiskodat : NTT Kedepan Provinsi Penyumbang EBT Terbesar di Indonesia

0
321

Viktor B Laiskodat saat acara Program penanaman 2000 pohon Universitas Nusa Cendana.

Penulis , Alfonsius Andi

Penasatu.com-Manggarai Barat.NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)Viktor B Laiskodat memberikan apresiasi kepada pihak PLN dan Undana Kupang yang telah berpikir maju bukan saja untuk mengisi kekosongan energi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun ekonomi mereka dalam mendukung energi di Provinsi ini, yang adalah merupakan energi masa depan Nusa Tenggara Timur.

“Bahwa dengan iridiasi panas matahari tertinggi di Indonesia, maka Provinsi NTT kedepan akan menyumbangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sangat berlimpah untuk Republik ini,” kata Gubernur Laiskodat dalam sambutannya saat membuka kegiatan Penanaman 2000 Pohon yang diprakarsai oleh PLN Cabang NTT bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana Kupang, di Desa Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, sebagaimana disebutkan dalam realese Biro Humas Protokol NTT, Selasa (27/10)

Gubernur mengatakan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh Bank Dunia belum lama ini, menjadikan Provinsi NTT sebagai salah satu, bahkan satu – satunya Provinsi di Republik ini yang selain memiliki iridiasi panas matahari tertinggi di Indonesia, juga memiliki kecepatan angin yang sangat konstan di sepanjang pantai di NTT.

Menurut orang nomor satu di NTT ini, bahwa sekarang tidak ada pilihan lain bagi kita semua untuk segera melupakan energi fosil.

“Mulailah kita berpikir tentang Energi Baru Terbarukan. Bahkan saat ini perusahaan – perusahaan besar di dunia menamakan diri mereka Renuble Energi Hundred Persen,” jelas Gubernur VBL.

Artinya lanjut Gubernur bahwa apapun yang diproduksi oleh perusahaan manapun di dunia ini yang tidak menggunakan Blue Energi, maka sudah pasti ditolak.

“Hal ini mengharuskan kita untuk segera menggunakan Energi Baru Terbarukan.
Dan oleh Presiden Jokowi telah mencanangkan dan memaksakan untuk Energi Baru Terbarukan pada tahun 2024 harus menyentuh angka 23%,” katanya

Dijelaskannya secara Nasional saat ini PLN ada di angka 10 – 11%. Itu artinya masih kurang sekitar 12%, dan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja ekstra.

“Oleh karena itu, sebagai Gubernur saya pastikan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi lompatan ekonomi di Provinsi ini akan mencapai 2000 bahkan 3000 kali lipat berkat Energi Baru Terbarukan yang akan disumbangkan buat Negara ini, baik dari energi matahari, angin maupun bio masanya,” ungkap Gubernur.

Pada tempat yang sama, Rektor Universitas Nusa Cendana, Fredrik L. Benu, mengatakan bahwa penanaman 2000 anakan pohon Lamtoro dan Kaliandra ini berada di lahan seluas 5 hektar. Selanjutnya tanaman ini akan diolah menjadi Pembangkit Listrik di NTT.

Sementara General Manajer PT PLN Cabang NTT, Agustinus Djatmiko, menjelaskan bahwa momentum ini bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke 75.

Agustinus mengatakan bahwa meskipun NTT tidak memiliki batu bara, tetapi Renueble Energinya sangat luar biasa. Sedangkan untuk energi matahari menjadi energi listrik, daerah lain hanya maksimal menyala 4 jam, sedangkan di Provinsi NTT bisa menyala sampai 9 jam.

Agustinus juga mangatakan bahwa untuk kebutuhan cacahan pohon Kaliandra dan Lamtoro, setiap harinya PLN membutuhkan 30 ton cacahan dari kedua pohon ini. (ps/mckabmanggaraibarat/Syarif ab)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here