Hari ini, Presiden Resmikan Bendungan Ladongi Kolaka Timur dan Pidekso di Wonogiri

0
219

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa, 28 Desember 2021. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Kolaka Timur, Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12/2021). Berbeda dari biasanya, kali ini Presiden menyampaikan pernyataan peresmian sambil menumpangi perahu naga di bendungan tersebut.

“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” ujar Presiden.

Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare. Bendungan Ladongi nantinya akan bisa mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten di sekitarnya, yakni Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka.

Kepala Negara berharap kehadiran bendungan tersebut bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan.

“Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik,” imbuhnya.

Di samping untuk fungsi irigasi bagi empat kabupaten di sekitarnya, Bendungan Ladongi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata, terutama wisata air. Presiden Jokowi sendiri langsung menjajalnya dengan menumpangi perahu naga bersama sejumlah menteri yang mendampinginya.

“Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini juga bisa dipakai sebagai tempat wisata sehingga ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya,” ungkapnya.

Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendungan Ladongi juga berfungsi untuk penyediaan air baku sebanyak 120 liter per detik, reduksi banjir sebesar 176,6 meter kubik per detik, dan potensi listrik sebesar 1,3 megawatt. Bendungan ini dibangun pada 2016-2021 dengan biaya Rp1,2 triliun.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Pj. Bupati Kolaka Timur Sulwan Aboenawas.

Dari Sulawesi Tenggara Presiden Jokowi langsung bertolak ke Jawa Tengah, sebelum Kembali ke Jakarta, tepatnya di Kabupaten Wonogiri guna meresmikan Bendungan Pidekso.

Resmikan Bendungan Pidekso

Presiden Joko Widodo menegaskan jika Indonesia ingin mencapai kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan, maka ketersediaan air adalah kunci. Untuk itu, pemerintah terus membangun bendungan di seluruh provinsi di Tanah Air.

“Kalau kita ingin kemandirian pangan tercapai, kedaulatan pangan tercapai, ketahanan pangan tercapai, waduk adalah menjadi kunci, air merupakan kunci. Oleh sebab itu, kita bangun waduk di seluruh provinsi di Tanah Air kita,” ujar Presiden  saat meresmikan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (28/12/2021).

Bendungan yang menelan biaya Rp772 miliar ini mulai dikerjakan pembebasan tanahnya pada 2014 dan dimulai konstruksi pada 2017. Bendungan Pidekso memiliki kapasitas 25 juta meter kubik dengan luas genangan 232 hektare yang bisa mengairi kurang lebih 1.500 hektare sawah di Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, selain manfaat irigasi, Bendungan Pidekso juga memiliki manfaat penyediaan air baku sebesar 300 liter per detik, konservasi air, hingga pariwisata. Selain itu, kehadiran Bendungan Pidekso juga akan mereduksi banjir dengan luas area banjir 592 hektare menjadi 317 hektare.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga melepas ikan gabus ke Bendungan Pidekso. Presiden juga menghampiri masyarakat yang berada di seberang bendungan yang sejak awal menanti kedatangan Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.(*/kmf RI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here