Gelar Aksi Demo, PMII PPU Minta Pemerintah dan Aparat Turun Berantas Mafia BBM Bersubsidi

0
406

Penajam, Penasatu.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Komunitas Supir Pea Dayo dan LAP Borneo menggelar aksi demo terhadap kelangkaam BBM bersubsidi jenis Solar yang akhir-akhir ini sulit didapat masyarakat PPU.

Aksi dilakukan di sepanjang jalan poros Penajam di depan Kantor Bupati PPU dilajutkan di Halaman Kantor Bupati PPU, Kamis (11/08/2022).

Salah satu pengunjuk rasa dari PMII Muhammad Said Abdillah saat menyampaikan orasinya mengatakan, 77 tahun Indonesia Merdeka tetapi hanya segelitir orang orang yang merasakan kemerdekaan itu. Pihaknya menuntut Pemerintah daerah dan aparat keamanan agar menyetop dan menangkap mafia solar subsidi (pengetap) yang telah menyalhgunakan solar bersubssidi.

“Solar yang sudah di subsidi pemerintah pusat tidak sampai kemasyarakat yang membutuhkan. Penyaluran yang tidak tepat sasaran akibat kurangnya pengawasan dari pemda PPU dan pihak keamanan,” kata Said.

Lanjut Said, harga solar di SPBU Rp 5.150/ Liter tetapi dijual di pasaran sekitar Rp 15.000/liter hingga Rp 16.000/ Liter. dan bahkan para supir truk mengantri sampai 4 hingga 5 hari untuk mendapatkan solar bersubsidi di SPBU.

Adanya isu bahwa kegiatan ini didalangi politik, dirinya membantah hal tersebut. “Kegiatan ini murni atas aspirasi masyarakat PPU,” ujarnya

Dijelaskan Said, harga solar di pasaran itu Rp 15.000 sampai Rp 16.000/ liternya. Seperti diketahui di SPBU harganya Rp 5.150, ini jelas pelakunya para mafia solar atau pengetap. “Kami minta pemda maupun pihak keamanan untuk menertibkan para oknum yang tak bertanggung jawab ini,” tegas Said.

Kaltim ini lumbung migas tetapi justru di Kaltim solar langka, apalagi saat ini PPU sudah di tunjuk sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN),” lanjutnya.

Adapun tuntutan para demonstrasi, meminta pemerintah daerah maupun pihak keamaman untuk menangkap para pelaku mafia solar bersubsidi, menyetop penyalahgunaan solar bersubsidi, menciptakan regulasi untuk konsumen solar bersubsidi dari pemerintah serta menambah jumlah SPBU agar tidak terjadi pengantrian.

Awalnya aksi ini hanya ditemui Penjabat Sekretaris Daerah Tohar tetapi pihak pendemo menginginkan Plt Bupati Hamdan menemui para pendemo untuk hadir di tengah-tegah para pengunjuk rasa.

Berselang beberapa menit kemudian Hamdan hadir ditegah-tengah para pengunjuk rasa usai tuntutan untuk langsung bertemu dengan Plt Bupati Hamdan.

Dalam aksi ini Hamdan menyampaikan bahwa akan menidaklanjuti tuntutan para demonstarsi dan sudah ada beberapa yang di tangkap yang telah menyalahgunakan BBM bersubsidi.

“Sebenarnya kuota bbm bersubsidi dari pertamina tetap tidak ada yang berubah, barangkali dalam penyaluran bbm subsidi itu kurang pas. Kita akan indentifikasi semuanya. Pada dasarnya jumlah yang menerima BBM bersubsidi itu sudah ditentukan jumlahnya,” kata Hamdan.

Lanjut Hamdan Pemda bersama pihak keamanan akan mengawasinya dan apa yang dilakukan para demontrasi sudah langkah yang benar sebagai upaya mengawasi mekanisme penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan aturan sehingga yang mendapatkan BBM bersubsidi hanya yang berhak.

Adapun catatan para demonstarasi yang memberikan jangka waktu dalam waktu dua minggu tidak ada perubahan yang dirasakan, maka pihak para pengunjuk rasa akan membawa massa yang lebih banyak lagi, Hamdan menyanggupi permintaan tersebut bahkan Hamdan menjelaskan dalam waktu hanya dalam seminggu tuntutan para demonstarsi bisa dipenuhi.

“Beberapa hari ini memang ada antrian cukup panjang. Wajar masyarakat protes terutaman supir-supir yang malayani angkutan sehari-hari. Kemarin saya sudah koordinasi dengan pertamina untuk kerjasam dengan dinas perhubungan untuk mendapatkan data-data kedanaraan siaa saja yang berhak mendapatkan solar subsidi itu, dan pertamina juga haus menyiapkan aplikasi di sana agar bisa di kendalikan,” bebernya.

“Kuncinya memang pengendalian itu ada di operator. Kalau ada yang membeli solar melebihi batas yang ditentukan harusnya jangan dilayani karena sudah menyalahgunakan. Kita segera menurunkan personil kita untuk mengawasi tentu saja berkerjasama dengan pihak keamanan. Insya Allah dalam waktu seminggu sudah ada perubahan,” pungkasnya.

Pewarta: Haru Natsuki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here