Akibat Limbah Meluap Lagi, Warga Wakan Praya Tutup Pintu RSCM

0
406

Kesal bau limbah, Warga masyarakat Wakan demo dengan menutup pintu masuk Rumah Sakit Cahaya Medika(RSCM) di Praya Lombok Tengah

Lombok Tengah, penasatu.com – Warga menutup jalan pintu masuk Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) dengan daun ranting dan bambu sebagai bentuk aksi demo atas kekecewaan dari sikap pihak rumah sakit yang tidak menepati janji kepada warga sekitar. Ini mengenai bau dan buangan limbah RSCM yang telah lama dikeluhkan karena meluap dan masuk di pekarangan rumah warga dan sangat mengganggu lingkungan.

Demo yang cukup membuat heboh ini di gelar puluhan warga Lingkungan Wakan, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah kembali melakukan aksi demo di Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM), Minggu (7/2) pukul 10.00 wita.

Faozan sebagai perwakilan warga mengatakan, masyarakat menuntut supaya limbah dari Rumah sakit tersebut tidak bau dan tidak masuk ke halaman rumah warga. Karena persoalan limbah itu telah lama dikeluhkan warga, namun pihak rumah sakit berjanji akan memperbaiki dan akan membuat baru.

“Fakta saat ini limbah sangat bau dan menganggu warga. Kami tidak mau tahu persoalan teknis. Kami menuntut limbah ini tidak bau,” ujarnya.

Warga lain Faturahman mengatakan, warga hanya menuntut supaya pesoalan limbah tersebut diselesaikan, karena hampir setiap tahun menimbulkan persoalan. Kalau tidak, pihaknya mendesak Rumah Sakit itu ditutup. Karena awal lokasi pembangun itu dulu adalah ruko, kemudian dijadikan klinik dan sekarang telah menjadi Rumah Sakit.

Kami juga pertanyakan seperti apa izin Amdal, Izin Lalin dan izin lainnya. Kami minta Pemerintah Daerah melakukan evaluasi keberadaan Rumah Sakit ini,” katanya.

Direktur RSCM Praya, dr Philip Habib yang menemui warga mengatakan, apa yang dikeluhkan warga tersebut terjadi karena hujan yang lebat, sehingga limbah tersebut meluap. Namun, air yang keluar tersebut telah steril atau bebas dari bakteri.

Izin limbah atau Amdal itu tetap ada. Karena itu salah satu syarat mendirikan bangunan, katanya.

Untuk terkait solusi pengelolaan limbah tersebut, pihaknya telah membuat tambahan penampungan limbah dengan kapasitas empat kali lipat dari kapasitas limbah sebelumnya. Namun, saat ini dalam proses pembelian dan dirinya juga akan melakukan penyedotan terhadap limbah yang dikeluhkan warga tersebut.

Kita telah membuat tambahan Ipal dan prosesnya sekitar 6 Bulan. Limbah yang ada saat ini kami akan sedot untuk solusi jangka pendek,” tutup Dirut RSCM.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here